Mengapa Manusia diciptakan?
JIKA ADA SESEORANG
YANG MATI DENGAN CARA BUNUH DIRI PADA JAM SEKIAN, TANGGAL SEKIAN, DI
TEMPAT A MAKA SESUNGGUHNYA SEMUA HAL ITU TELAH DITETAPKAN DAN DITULIS
OLEH ALLAH SEJAK 50.000 TAHUN YANG LALU. KEJADIAN ITU PASTI AKAN
TERJADI, TAK AKAN BISA DICEGAH DAN TAK AKAN BISA BERUBAH. TAK AKAN ADA
YANG BERUBAH DALAM HAL YANG SUDAH DITAKDIRKAN ALLAH DAN DICATAT ALLAH DI
LAUHUL MAHFUDZ.
Kenapa
Manusia diciptakan ? Setelah kita mengetahui bahwa Tuhan “Ada” dan
beserta sifat sifat yang melekat dalam Zat Tuhan Pertanyaan selanjutnya
adalah “Kenapa Manusia diciptakan ?” Karena kebesaran Tuhan kita
diciptakan. Karena suatu ke- Maha Berkuasa-an Tuhan kita ada. karena
adanya sifat tuhan yang Maha Berkehendak kita ada untuk menyembahnya
(berkehendak pasti ada yang melayani kehendak) jika kita sebagai hasil
keinginan Tuhan “tidak diciptakan” maka sifat Tuhan yang maha
Berkehendak tidak akan ada. Jika “tuhan” tidak memiliki suatu
“keinginan” atau “kehendak” apakah layak disebut tuhan ? (makhluknya
saja punya keinginan) Kita adalah suatu bukti ke- Luar Biasa – an Tuhan,
kita merupakan suatu bentuk bukti tuhan itu maha berkuasa dan
berkehendak. Jika tuhan maha mengetahui segala gerak gerik manusia di
dunia (karena di luar ruang dan waktu). Apakah tindak gerak gerik kita
sudah di tentukan ? Ilustrasin : apakah dunia kita seperti film di
dalam DVD yang telah diatur dan di skenario oleh tuhan ? Apakah
ada
kehendak bebas ? Tuhan adalah makhluk yang berkehendak, pasti ada yang
disuruh untuk menuruti kehendak-Nya. Tidak akan terjadi suatu proses
“disuruh dan menuruti “ atau “yang menyuruh dan disuruh” jika manusia
patuh, manut, selalu setuju dan melakukan kehendak Tuhan berikan .
(manusia seperti mesin yang berjalan menuruti perintah) Proses “disuruh
dan menuruti “ bisa terjadi jika ada suatu proses mekanisme “pemaksaan”
yang menyebabkan “suatu hal” bertindak terpaksa melakukan hal yang
diinginkan oleh seseorang atau sesuatu. Dalam hal ini Tuhan yang
menyuruh manusia Manusia disuruh oleh Tuhan untuk menyembahnya.
Bagaimana proses penyembahan manusia kepada Tuhan yang maha kuasa ?
Bagaimana proses penyembahan manusia kepada Tuhan yang telah menciptakan
alam semesta beserta hukum hukum alamnya ? Bagaimana
proses penyembahan manusia kepada Tuhan yang memiliki segala hal
sedangkan manusia tidak memiliki apa apa ? Tuhan itu Maha Baik,
penyembahan yang diinginkan Tuhan tidak lah sulit. Manusia hanya disuruh
menyembah dan mengagungkan Tuhan sebagai sang pencipta dan juga disuruh
untuk mengikuti aturan, hukum Tuhan yang ada di alam semesta (sebagai
pembentuk alam semesta) kita sebut saja sunnatullah atau hukum alam,
ilmu ilmu yang ada yang membentuk alam semesta ini agar manusia tidak
celaka, tidak mengalammi hal buruk, tidak mengalami suatu hal yang
melawan hukum Tuhan tersebut. Suatu hal dibuat tuhan agar manusia tidak
menjadi robot adalah dengan menciptakan kehendak bebas dan Nafsu /
kebutuhan hidup (Id). Manusia diberikan kebebasan untuk melakukan suatu
hal di dunia atau alam semesta ini. Manusia bebas memilih apa yang akan
dilakukannya, mengikuti aturan atau tidak. Bentuk pemaksaan tuhan
terhadp manusia berupa suatu sebab akibat yang membuat manusia itu
sengsara atau terkena suatu hal yang buruk bagi manusia yang tidak
mengkuti hukum Allah = “Hukum Alam”. (bisa 1 manusia dan sekelompok
manusia). Sesungguhnya manusia hanya harus mengikuti hukum Tuhan yang
mengarahkan manusia ke dalam keselamatan dan kedamaian dikarenakan tidak
bertentangn dengan “Fitrah manusia” yang telah diatur dalam hukum alam
(manusia bagian dari Alam semesta). Di dalam dunia ini lah terjadi
peperangan antara yang seharusnya dilakukan yakni mengikuti hukum Tuhan
dan keinginan pemenuhan kebutuhan diri yang tidak mematuhi hukum Tuhan.
Manusia diperbolehkan untuk melakukan kegiatan yang digunakan untuk
memenuhi kebutuhannya seperti , makan, minum, seks, tidur, kedamaian,
ketenangan jiwa, interaksi sosial , cinta, dll. Namun tidak boleh
dilakukan secara berlebihan dan merusak alam semesta atau mencelakai
manusia lainnya yang hakekatnya untuk pemenuhan keperluan manusia
sendiri. (ada godaan setan, kesalahpahaman, ketidaksengajaan) Manusia
akan selamat jika mengikuti hukum hukum Tuhan (Sunnatullah) dan akan
kesulitan, celaka, sengsara ketika tidak mengikuti hukum Tuhan. Namun
karena banyak manusia yang telah lupa dan bertindak di luar hukum Tuhan
maka Tuhan yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang memberikan atau
menurunkan agama (petunjuk) yang berfunsi untuk meluruskan, mengarahkan
manusia supaya “menyembah Nya” dengan agama yang
diturunkan/diberitahukan kepada rasul atau nabi Nya yang juga manusia
dan 1 dunia dengan manusia lainnya. Bentuk perwujudan bantuan Tuhan
yakni informasi yang dititpkan kepada Rasul dan Nabi dan atau dengan
kitab kitab Nya yang berisi tentang suatu arahan, informasi yang
memberikan keterangan kebesaran tuhan atau juga suatu mukjizat (suatu
fenomena luar biasa yang terjadi di dunia). Contoh kegiatan manusia yang
tidak sesuai dengan hukum hukum Allah adalah meminum minuman keras,,
Homoseks (Nabi Luth), Narkoba, pengrusakan alam, perzinahan , mengurangi
timbangan, korupsi dll. Meskipun manusia tidak mau menyembah Tuhan hal
itu bukan suatu hal yang sulit karena Tuhan hanya perlu membuat Alam
semesta dan makhluk lain yang lebih “baik”, “indah” dengan “unsur hukum
alam” pemebentuk alalm semesta yang berbeda dengan “unsur hukum alam”
yang ada di alam semesta ini. Bisa dikatakan bahwa hukum alam yang
tuhan buat itu sama dengan hal Ilmiah. Metode ilmiah atau proses ilmiah
merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis
berdasarkan bukti empiris dan Rasional. Hal yang sama kita buktikan
untuk mencari Tuhan itu “Ada” dan mencari jawaban atas pertanyaan
“Berapa kecepatan cahaya itu ?. Kedua jawaban itu menggunakan metode
ilmiah yang sistematis, bisa dipikirkan orang lain dan bisa di kritisi.
Contoh larangan minum alkohol (minum minuman keras). Agama telah
melarang untuk minum minuman keras agar tidak menyengsarakan manusia.
Pada jaman dahulu bentuk larangannya hanya berupa kalimat larangan dan
jika Tuhan menerangkan akan bahaya minum minuman keras dengan penjelas
akan mencelakakan interaksi sosial, hubungan antar individu, kerusakan
organ (jaman dahulu belum mengenal organ), kerusakan moral yang akan
terjadi, perilaku ketidaksengajaan dan hal lain yang menyebabkan hal
buruk, celaka bagi manusia. Pembuktian bahwa alkohol merusak otak bisa
dibuktikan ketika manusia telah mengerti tentang : Apa itu otak ? Apa
itu syaraf ? Apa itu organ ? Apa itu moral ? Apa itu bahan adiktif ? Apa
itu racun bagi tubuh ? Apa itu unsur ? Sangat tidak cocok dan “konyol”
jika Tuhan memberitahukan dengan menyebut otak, syaraf dimana nama
tersebut harus dijelaskan dengan menunjukkan benda. Dan mungkin
seharusnya pengetahuan tersebut harus diketahui oleh manusia sendiri dan
menamakan sendiri apa itu otak, syaraf, organ dan lain lain. Sama
halnya dengan larangan tentang larangan Homoseks, perzinahan, dan lain
lain tuhan pada jaman dahulu tidak mungkin menjelaskannya dengan cara
yang tidak dimengerti manusia pada jaman itu. Sebaliknya jika ada hal
yang dikatakan Ilmiah namun sangat bertentangan dengan kitab suci maka
bisa diambil kesimpulan bahwa hasil penelitian ilmiah itu masih belum
lengkap dan teruji dengan baik. Hal ini yang menjadi kesesatan JIL
(jaringan islam liberal) pendukung Homoseks, perzinahan, pluralisasi
agama, sekuler. Jika ada yang bilang Homoseks dan perzinahan itu aman
dan tidak punya pengaruh apa pun terdahadap manusia (mungkin ada
penelitian ini dulu) maka dipastikan penelitian itu tidak benar. Ilmu
pengetahuan manusia itu lah yang masih belum bisa mengitepretasikan,
memahami dan memberi penjelasan atas larangan tentang suatu tindakan.
Teknologi, ilmu pengetahuan bidang alam, sosial yang tercanggih lah yang
bisa mengitepretasikan kenapa suatu hal dilarang oleh kitab suci. Kitab
suci juga tidak mungkin melarang yang dalam penelitian Ilmiah atau
Hukum alam ini aman dilakukan oleh manusia. Contohnya : ada larangan
dalam kitab suci bahwa untuk mencapai kesucian tidak boleh “menikah”
(wah, bisa berabe nahan nafsu biologis seumur hidup).
Dari hasil pembahasan diatas dapat
diketahui bahwa Tuhan menurunkan agama kepada Manusia sebagai suatu
perwujudan sifat Maha Penyayang dan Maha Pemurah. Dalam pembahsan diatas
Agama memiliki tujuan untuk menyuruh manusia untuk menyembah Tuhan yang
maha Esa (Satu) dengan memuji muji, mengagungkan Tuhan, memaksa kita
manusia untuk menyatakan bahwa Tuhan itu “sangat Luar Biasa” dan
mengikuti apa yang diperintah yakni sesuai dengan Hukum Allah yang ada
di alam semesta ini. Agama tersebut dibawa oleh Nabi yang ditunjuk dan
dititipi perintah atau informasi tersebut. Dapat diambil dari keterangan
tersebut yang terkandung dalam agama adalah berisi tentang Tuhan yang
Esa (satu) “Zat yang disembah”, keterangan agama yang sesuai dengan
hukum allah yang ada di alam semesta, terdapat nabi yang memberikan
petunjuk agama Tuhan bagi manusia dan kitab suci yang berisi Kalam
(salah satu sifat Tuhan “Berbicara”) ucapan tuhan untuk menyembah-Nya.
Di dunia ini banyak agama dan di Indonesia saja terdapat 5 agama yang
berbeda mulai dari konsep ketuhanan, nabi dan kitab suci nya.
Pertanyaannya : Agama yang mana yang benar ? Kita sepakat bahwa
kebenaran tidak mungkin jamak yang telah saya sampaikan pada tulisan
http://filsafat.kompasiana.com/2012/07/15/konsep-kebenaran/ (silahkan
Kritisi) Tahap selanjutnya adalah menyelidiki agama dan membandingkan
dengan konsep yang benar yakni : Terdapat Tuhan yang Esa (satu
jumlahnya) Terdapat Nabi yang menyampaikan informasi dari tuhan untuk
masyarakatnya Terdapatnya Kitab suci yang memberikan ajaran yang
menyembah Tuhan yang Esa (satu) dan hukum hukum tuhan yang Ilmiah
(sesuai dengan Hukum Alam atau Sunnatullah). Jika konsep ketuhanan suatu
agama tidak berjumlah 1 yakni 2,3,4 dst (jamak) maka bisa dipastikan
konsep kenabiannya dan Kitab sucinya salah karena tidak mungkin suatu
hal yang disembah “Tuhan” konsep nya salah yakni Tuhan Jamak. Hal yang
sama jika konsep kenabian salah maka konsep kitab suci juga salah karena
pembawa pesan tidak jelas maka pastinya pesan yang dibawa juga tidak
jelas. Syarat Konsep Tuhan yang benar adalah : Jumlah tuhan harus 1
Tidak bisa masuk ke dalam alam dunia Tidak bisa diwujudkan atau dibuat
patung patung untuk menggambarkannya. Nabi dari agama tersebut harus
manusia agama didunia ini banyak dan di Indonesia sendir ada 5. Nah
konsekuensi logis dari pembahasan ini adalah Apa agama yang benar ?
Tidak ada Tuhan selain Allah Nabi Muhammad adalah utusan Allah.
Komentar
Posting Komentar