Aliran Vitalisme
Vitalisme adalah paham atau aliran dalam
filsafat manusia yang beranggapan bahwa kenyataan sejati pada dasarnya adalah
energi, daya, kekuatan, atau nafsu yang bersifat iirasional atau tidak
rasional. Dengan memberi tekanan pada kenyataan yang tidak rasional, maka
vitalisme berbeda dari idealisme dan materialisme. Vitalisme percaya bahwa
kenyataan sejati pada dasarnya adalah berupa adalah energi, daya, kekuatan, non
fisik yang tidak rasional dan instingtif (liar). Setiap keputusan atau perilaku
mausia yang dianggap rasional pada dasarnya adalah rasionalisasi saja dari
keputusan-keputusan yang tidak rasional tersebut. Menurut aliran ini rasio
hanyalah alat yang berfungsi untuk merasionalisasikan hal-hal atau
keputusan-keputusan yang sebetulnya tidak rasional. Tokoh dalam aliran ini
adalah Nietzsche, Arthur Schopenheu
Strukturalisme
Strukturalisme
dapat diartikan sebagai aliran dalam filsafat manusia yang menempatkan struktur
(atau sistem) bahasa dan budaya sebagai kekuatan yang menentukan perilaku dan
bahkan menentukan kesadaran manusia. Para strukturalis meyakini bahwa manusia
pada dasarnya merupakan makhluk yang tidak bebas, yang terstruktur oleh sistem
bahasa dan budayanya. Dalam pengertian ini, maka aliran ini menolak humanisme,
menolak pandangan tentang kebebasan, dan keluhuran manusia. Strukturalisme pun
tidak mengakui adanya ego, aku atau kesadaran. Aliran ini berpandangan bahwa
aku atau manusia bukanlah pusat realitas. Makna dan keberadaan manusia pada
dasarnya tidak tergantung pada diri manusia itu sendiri, melainkan pada
kedudukan dan fungsinya dalam sistem. Tokoh dalam teori ini adalah Ferdinand De
Saussure, Levi-Strauss.
5. Posmodernisme
Aliran
posmodernisme hampir sama dengan aliran strukturalisme. Kedua aliran ini bisa
disebut anti humanisme. Akan tetapi aliran ini masuk ke dalam aspek kehidupan
manusia yang lebih beragam dan aktual. Para posmodenis menentang bukan hanya
aku yang seolah-olah bebas dan mampu melepaskan diri dari sistem sosial
budayanya, tetapi juga menafikan domonasi sistem sosial, budaya, politik,
kesenian, ekonomi, arsitektur dan bahkan gender yang bersifat timpang dan
menyeragamkan umat manusia. Menurut pandangan aliran ini, telah terjadi
dominasi atau kolonialisasi yang halus dan diam-diam dalam semua aspek
kehidupan manusia. Pelakunya adalah sistem-sistem besar yang bersifat tunggal (the
one) terhadap sistem-sistem kecil yang bersifat jamak (the plurals).
Menurut para posmodernis, the plurals harus diperhatikan, diungkap ke
permukaan, karena memilki nilai yang penting yang tidak bisa diukur oleh
nilai-niali yang terkandung dalam the one. Tokoh dalam aliran ini adalah
Jean-Francois Lyotard.
Komentar
Posting Komentar