Idealisme dalam Dunia Pendidikan
IDEALISME DALAM DUNIA
PENDIDIKAN
”Idealisme dan
implemantasi pembelajaran di sekolah”
Idealisme termasuk aliran filsafat pada abad modern. Idealisme berasal dari bahasa Inggris yaitu Idealism dan kadang juga
dipakai istilahnya mentalism atau imaterialisme. Istilah ini
pertama kali digunakan secara filosofis oleh Leibnez pada mula awal abad ke-18. Leibniz memakai dan menerapkan
istilah ini pada pemikiran Plato, secara bertolak belakang dengan materialisme
Epikuros. Idealisme ini merupakan kunci masuk hakekat realitas.
Idealisme diambil dari kata ide yakni sesuatu yang hadir dalam jiwa.
Idealisme dapat diartikan sebagai suatu paham atau aliran yang mengajarkan
bahwa hakikat dunia fisik hanya dapat dipahami dalam kaitannya dengan jiwa dan
roh. Menurut paham ini, objek-objek fisik tidak dapat
dipahami terlepas dari spirit. Ada pendapat lain yang mengatakan, idealisme
berasal dari bahasa latinidea, yaitu gagasan, ide. Sesuai asal katanya
menekankan gagasan, ide, isi pikiran, dan buah mental.Terdapat aliran filsafat
yang beranggapan, yang ada yang sesungguhnya adalah yang ada dalam budi, yang
hadir dalam mental. Karena hanya yang berbeda secara demikian yang
sempurna, utuh, tetap, tidak berubah dan jelas. Itu semua adalah idealisme.
Idealisme adalah salah satu aliran filsafat pendidikan yang berpaham bahwa
pengetahuan dan kebenaran tertinggi adalah ide. Semua bentuk realita adalah
manifestasi alam ide. Karena pandangannya yang idealis itulah idealisme sering
disebut sebagai lawan dari aliran realisme. Tetapi, aliran ini justru muncul
atas feed back realisme yang menganggap realitas sebagai kebenaran tertinggi.
Hal ini menimbulkan pertanyaan, apakah seorang idealis adalah anti realis, dan
demikian pula sebaliknya?
Secara logika, antara idealisme dan realisme tidak bisa dipertentangkan.
Sebab, pencetus idealisme (Plato) adalah murid dari pencetus realisme
(Socrates). Jika demikian, apakah mungkin Plato seorang idealis yang juga
realis? Dengan pertanyaan lain, apakah Sokrates yang realis juga seorang idealis?
Apa sesungguhnya hakekat ide dan riil atau materi itu?
Idealisme menganggap, bahwa yang konkret hanyalah bayang-bayang, yang
terdapat dalam akal pikiran manusia. Kaum idealisme sering menyebutnya dengan
ide atau gagasan. Seorang realisme
tidak menyetujui pandangan tersebut. Kaum realisme berpendapat bahwa yang ada
itu adalah yang nyata, riil, empiris, bisa dipegang, bisa diamati dan lain-lain. Dengan kata lain sesuatu yang nyata adalah sesuatu yang bisa diindrakan
(bisa diterima oleh panca indra).
Dalam konteks pendidikan, paham ini mencita-citakan pemikiran atau ide
tertinggi. Secara kelembagaan institusional, maka pendidikan akan didominasi
oleh fakultas atau jurusan filsafat dan pemikiran pendidikan. Di ranah
pendidikan dasar, akan didominasi oleh konsep-konsep dan pengertian-pengertian
secara devinitif tentang segala sesuatu. Tetapi, menurut psikologi perkembangan
peserta didik terdapat tahap-tahap perkembangan pemikiran siswa. Bagaimana
idealisme bisa diterapkan dalam tahap-tahap pemikiran peserta didik atau
manusia pada umumnya?
Metode yang digunakan oleh aliran idealisme adalah metode dialektik, syarat
dengan pemikiran, perenungan, dialog, dll. Dan akan menjadikan suasana proses
belajar mengajar menjadi aktif (active learning). Bagaimana jika peserta
didik pasif?
Kurikulum yang digunakan dalam aliran idealisme adalah pengembangan
kemampuan berpikir, dan penyiapan keterampilan bekerja melalui pendidikan
praktis. Bagaimana relevansinya dengan dunia modern yang serba positivistik,
yakni jauh lebih empiris dari pada realisme?
Evaluasi yang digunakan dalam aliran idealisme adalah dengan evaluasi esay.
Dimana evaluasi esay ini sangat efektif dalam proses belajar mengajar dan dalam
meningkatkan keterampilan peserta didik dalam mengerjakan soal. Bagaimana evaluasi
esay untuk siswa dasar sesuai pola perkembangan pemikirannya?
Idealisme merupakan suatu aliran yang mengedepankan akal pikiran manusia.
Sehingga sesuatu itu bisa terwujud atas dasar pemikiran manusia. Dalam
pendidikan, idealisme merupakan suatu aliran yang berkontribusi besar demi
kemajuan pendidikan. Hal tersebut bisa dilihat pada metode dan kurikulum yang
digunakan. Idealisme mengembangkan pemikiran peserta didik sehingga menjadikan
peserta didik mampu menggunakan akal pikiran atau idenya dengan baik dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan.
Bagi aliran idealisme, peserta didik merupakan pribadi tersendiri, sebagai
makhluk spiritual. Guru yang menganut paham idealisme biasanya berkeyakinan bahwa spiritual merupakan suatu
kenyataan, mereka tidak melihat murid sebagai apa adanya, tanpa adanya
spiritual. Sejak idealisme sebagai aliran filsafat pendidikan menjadi keyakinan
bahwa realitas adalah pribadi, maka mulai saat itu dipahami tentang perlunya
pengajaran secara individual. Pola pendidikan yang diajarkan filsafat idealisme
berpusat dari idealisme. Pengajaran tidak sepenuhnya berpusat dari anak atau
materi pelajaran, juga bukan masyarakat tapi idealisme. Maka tujuan pendidikan
menurut aliran idealisme terbagi atas tiga hal, tujuan untuk individual,
masyarakat, dan campuran antara keduanya.
Pendidikan idealisme untuk individual antara lain bertujuan agar anak didik
bisa menjadi kaya dan memiliki kehidupan yang bermakna, memiliki kepribadian yang harmonis, dan pada akhirnya
diharapkan mampu membantu individu lainnya untuk hidup lebih baik. Sedangkan
tujuan pendidikan idealisme bagi kehidupan sosial adalah perlunya persaudaraan
antar manusia. Sedangkan tujuan secara sintesis dimaksudkan sebagai gabungan
antara tujuan individual dengan sosial sekaligus, yang juga terekspresikan
dalam kehidupan yang berkaitan dengan Tuhan.
Guru dalam sistem
pengajaran menurut aliran idealisme berfungsi sebagai :
a. Guru adalah personifikasi dari kenyataan anak didik. Artinya, guru merupakan wahana atau fasilitator yang akan mengantarkan
anak didik dalam mengenal dunianya lewat materi-materi dalam aktifitas
pembelajaran. Untuk itu, penting bagi guru memahami kondisi peserta didik dari
berbagai sudut, baik mental, fisik, tingkat kecerdasan dan lain sebagainya.
b. Guru harus seorang spesialis dalam suatu ilmu pengetahuan dari siswa. Artinya, seorang guru itu harus mempunyai pengetahuan yang lebih dari
pada anak didik.
c. Guru haruslah menguasai teknik mengajar secara baik. Artinya, seorang guru harus mempunyai potensi pedagogik yaitu kemampuan
untuk mengembangkan suatu model pembelajaran, baik dari segi materi dan yang
lainnya.
d. Guru haruslah menjadi pribadi yang baik, sehingga disegani oleh murid.
Artinya, seorang guru harus mempunyai potensi kepribadian yaitu karakter dan
kewibawaan yang berbeda dengan guru yang lain.
e. Guru menjadi teman dari para muridnya. Artinya, seorang guru
harus mempunyai potensi sosial yaitu kemampuan dalam hal berinteraksi dengan
anak didik.
Kurikulum yang digunakan dalam pendidikan yang beraliran idealisme harus
lebih memfokuskan pada isi yang objektif. Pengalaman haruslah lebih banyak
daripada pengajaran yang textbook. Agar pengetahuan dan pengalamannya
aktual. Sedangkanimplikasi Aliran Idealisme
dalam Pendidikanyaitu :
·
Tujuan, untuk membentuk
karakter, mengembangkan bakat atau kemampuan dasar, serta kebaikan sosial.
·
Kurikulum, pendidikan
liberal untuk pengembangan kemampuan dan pendidikan praktis untuk memperoleh
pekerjaan.
·
Metode, diutamakan metode
dialektika (saling mengaitkan ilmu yang satu dengan yang lain), tetapi metode lain yang
efektif dapat dimanfaatkan.
·
Peserta didik bebas untuk
mengembangkan kepribadian, bakat dan kemampuan dasarnya.
·
Pendidik bertanggungjawab
dalam menciptakan lingkungan pendidikan melalui kerja sama dengan alam.
·
Pendidikan bukan hanya
mengembangkan dan menumbuhkan, tetapi juga harus menuju pada tujuan yaitu
dimana nilai telah direalisasikan ke dalam bentuk yang kekal dan tak terbatas.
·
Pendidikan adalah proses
melatih pikiran, ingatan, perasaan. Baik untuk memahami realita, nilai-nilai,
kebenaran, maupun sebagai warisan sosial.
·
Tujuan pendidikan adalah
menjaga keunggulan kultural, sosial dan spiritual. Memperkenalkansuatu
spirit intelektualgunamembangunmasyarakat yang ideal.
·
Pendidikanidealismeberusaha agar
seseorangdapatmencapainilai-nilaidan ide-ide yang
diperlukanolehsemuamanusiasecarabersama-sama.
·
Tujuan pendidikan
idealisme adalah ketepatan mutlak. Untuk itu, kurikulum seyogyanya bersifat
tetap dan tidak menerima perkembangan.
Peranan pendidik menurut aliran ini adalah memenuhi akal peserta didik
dengan hakekat-hakekat dan pengetahuan yang tepat. Dengan kata lain, guru harus
menyiapkan situasi dan kondisi yang kondusif untuk mendidik anak didik, serta
lingkungan yang ideal bagi perkembangan mereka, kemudian membimbing mereka
dengan kasih sayang dan dengan ide-ide yang dipelajarinya hingga sampai ke
tingkat yang setinggi-tingginya.
Komentar
Posting Komentar