ABK (Tunadaksa)
Anak Tuna Daksa Berkebutuhan
Khusus
Pengertian Tuna Daksa adalah bahasa kasar
Indo nya adalah cacat, dan bahasa halus adalah Tuna Daksa (alias cacat tubuh). Definisi Tuna Daksa Menurut situs
resmi Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa, Tuna Daksa berasal dari kata “Tuna“ yang berarti rugi, kurang dan “daksa“ berarti tubuh.
Penggolongan anak tuna daksa kedalam
kelainan sistem serebral (cerebral) didasarkan pada letak penyebab kelahiran
yang terletak didalam sistem syaraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang).
Kerusakan pada sistem syarap pusat mengakibatkan bentuk kelainan yang krusial,
karena otak dan sumsum tulang belakang sumsum merupakan pusat komputer dari
aktivitas hidup manusia. Di dalamnya terdapat pusat kesadaran, pusat ide, pusat
kecerdasan, pusat motorik, pusat sensoris dan lain sebagainya. Kelompok
kerusakan bagian otak ini disebut Cerebral Palsy (CP). Penggolongan anak
tuna daksa kedalam kelompok system otot dan rangka didasarkan pada letak
penyebab kelainan anggota tubuh yang mengalami kelainan yaitu: kaki, tangan dan
sendi, dan tulang belakang.
Karakteristik
Anak Tuna Daksa, mempengaruhi kemampuan penyesuaian diri dengan lingkungan,
kecenderungan untuk bersifat pasif. Demikianlah pada halnya dengan tingkah laku
anak tuna daksa sangat dipengaruhi oleh jenis dan derajat keturunannya. Jenis kecacatan itu akan dapat
menimbulkan perubahan tingkah laku sebagai kompensasi akan kekurangan atau
kecacatan. Ditinjau dari aspek psikologis, anak tuna daksa cenderung merasa
malu, rendah diri dan sensitif, memisahkan diri dari llingkungan.
Jenis-jenis kelainan sistem otak dan
rangka antara lain meliputi:
a. Poliomylitis. Penderita polio adalah mengalami kelumpuhan otot sehingga otot akan mengecil dan tenaganya melemah, peradangan akibat virus polio yang menyerang sumsum tulang belakang pada anak usia 2 (dua) tahun sampai 6 (enam) tahun.
b. Muscle Dystrophy. Anak mengalami kelumpuhan pada fungsi otot. Kelumpuhan pada penderita muscle dystrophy sifatnya progressif, semakin hari semakin parah. Kondisi kelumpuhannya bersifat simetris yaitu pada kedua tangan atau kedua kaki saja, atau kedua tangan dan kedua kakinya. Penyebab terjadinya muscle distrophy belum diketahui secara pasti. Tanda-tanda anak menderita muscle dystrophy baru kelihatan setelah anak berusia 3 (tiga) tahun melalui gejala yang tampak yaitu gerakan-gerakan anak lambat, semakin hari keadaannya semakin mundur jika berjalan sering terjatuh tanpa sebab terantuk benda, akhirnya anak tidak mampu berdiri dengan kedua kakinya dan harus duduk di atas kursi roda.
a. Poliomylitis. Penderita polio adalah mengalami kelumpuhan otot sehingga otot akan mengecil dan tenaganya melemah, peradangan akibat virus polio yang menyerang sumsum tulang belakang pada anak usia 2 (dua) tahun sampai 6 (enam) tahun.
b. Muscle Dystrophy. Anak mengalami kelumpuhan pada fungsi otot. Kelumpuhan pada penderita muscle dystrophy sifatnya progressif, semakin hari semakin parah. Kondisi kelumpuhannya bersifat simetris yaitu pada kedua tangan atau kedua kaki saja, atau kedua tangan dan kedua kakinya. Penyebab terjadinya muscle distrophy belum diketahui secara pasti. Tanda-tanda anak menderita muscle dystrophy baru kelihatan setelah anak berusia 3 (tiga) tahun melalui gejala yang tampak yaitu gerakan-gerakan anak lambat, semakin hari keadaannya semakin mundur jika berjalan sering terjatuh tanpa sebab terantuk benda, akhirnya anak tidak mampu berdiri dengan kedua kakinya dan harus duduk di atas kursi roda.
Ciri-ciri
anak tunadaksa :
1. Anggota gerak tubuh kaku/lemah/lumpuh
2. Kesulitan dalam gerakan (tidak sempurna,tidak
lentur/tidak terkendali)
3. Terdapat bagian angggota gerak yang tidak lengkap/tidak
sempurna/lebihh kecil dari biasanya
4. Terdapat cacat pada alat gerak
5. Jari tangan kaku dan tidak dapat menggenggam
6. Kesulitan pada saat berdiri/berjalan/duduk, dan
menunjukkan sikap tubuh tidak normal
7.
Hiperaktif/tidak dapat
tenang
Komentar
Posting Komentar